Senin, 30 Januari 2017

Sejarah GMF

GMF AeroAsia







PT GMF AeroAsia adalah perusahaan internasional yang mempekerjakan sekitar 4300 karyawan yang berbasis di Jakarta, Indonesia.Perusahaan ini memberikan layanan pesawat dari berbagai jenis dan merupakan salah satu fasilitas perawatan pesawat terbesar di Asia GMF AeroAsia merupakan salah satu perusahaan dengan laporan keuangan terbaik di dunia, Laporan Tahunan 2013 GMF meraih peringkat keempat dalam 50 Annual Report Terbaik Dunia di ajang "Vision Award 2013/14" yang diselenggarakan League of American Communications Professionals; penghargaan Best Report Narrative serta Platinum Award juga diraih GMF di ajang yang sama.



SEJARAH SINGKAT GMF

Garuda Maintenance Facility (GMF), merupakan salah satu program pemerintah pada tahun 1980. Wiweko sebagai direktur Utama Garuda Indonesia pada masa itu mengajukan kepada pemerintah Indonesia, bahwa Garuda Indonesia akan pindah dengan konsekuensi diberikan pendukung penerbangan, yakni berupa hangar pesawat. Garuda Indonesia mengajak konsulta asing, kontrak pendanaan antara pemerintah Indonesia dengan AMRO Bank (sebagai penyandang dana), dimana proyek ini mengeluarkan biaya sebesar 45 juta gulden atau sekitar 165 juta dollar AS. Ketika proyek tersebut masih berjalan secara prematur, ternyata kondisi perekonomian di Indonesia tidak terlalu menggembirakan. Hal ini mengakibatkan pihak pemerintah Indonesia melakukan penjadwalan ulang atas semua proyek yang ingin dan sedang dilaksanakan berdasarkan instuksi Presiden No. 13/1983 yang terjadi kemudian pada Juni 1983 adalah, dibatalkannya kontak kerja antara pemerintah RI dengan AMRO Bank. Secara yuridis memang kontrak tersebut behim seratus persen sah, mengingat klausal pemerintah Indonesia turut serta menyetujuinya, belum ditandatangani. Dengan adanya kontrak diatas, Garuda Indonesia mendapat tugas bam yaitu untuk mencari cara lain guna membangun fasilitas perawatan dan perbengkelan pesawatnya.



Maka pada tanggal 27 Juni 1983, Garuda Indonesia saat itu juga dikelixarkan instruksi dari pemerintah yang menyarankan agar semaksimal mungkin menggunakan produksi dalam negeri. Pihak Garuda Indonesia tampaknya tidak mempunyai banyak waktu lagi untuk mempertimbangkan pilihannya kecuali menerima tawaran dari pemerintah. Akhirnya diputuskan sejak 1984 sebuah konsuftan dari daam negeri, PT. Encona bertanggung jawab untuk meneruskan proyek pembangunan fasilitas perawatan dan bengkel pesawat milik Garuda Indonesia. Garuda Indonesia memahami bahwa bekeradaan fasilitas tersebut sangat penting. Oleh karena itu Garuda Indonesia juga harus menyesuaikan dengan program ke depan, dimana keberadaan seluruh pesaat membutuhkan perhatian yang sangat besar dan perawatan yang serius. Semakin bertambah pesawat semakin banyak investasi yang dhanamkan untuk merawat asset tersebut.

Dengan disediakannya tanah seluas 115 hektar oleh pemerintah, melalui otoritas Angkasa Pura II, maka pihak Garuda Indonesia merencanakan pembangunan sebuah pusat perawatan atau bengkel pesawat yang lengkap. Hal ini sangat perlu guna menunjang operasional seluruh pesawat Garuda Indonesia di Bandara Soekarno-Hatta. Pusat perawatan atau bengkel Garuda Indonesia kemudian dikenal dengan nama Garuda Maintenance Facility (GMF) Aero Asia, selesai dibangun secara bertahap. Sejak 1986 hingga 1991, proses pembangunan meliputi urutan sebagai berikut tepat parkir pesawat selesai pada 1986, hangar II 1987, hangar HI 1988 dan hangar 1991. Pembangunan terakhir adalah gedung Serbaguna dan Manajemen 1983. Dalam rentang waktu pembangunan 1986-1991, juga dibangun sejumlah fasilkas pendukung, seperti Workshop dan II, General store, komplek Ground Support Equipment (GSE) tempat pengolah limbah, Engine Shop, engine test call dan sebagainya. Semua usaha keras dalam rangka mempersiapkan kebutuhan GMF Aero Asia ternyata telah memperlihatkan hasil yang cukup memadai. Sebagaimana dasar konsep yang harus dimiliki oleh semua perusahaan perawatan dan perbaikan pesawat terbang komersial, GMF Aero Asia telah mencapai thik standar terpercaya, aman, terampil dan tepat waktu serta ekonomis dibandingkan dengan pesawat terbang diluar negeri (kompetitif).

GMF Aero Asia dapat meraih standar tersebut berkat dukungan sumber daya manusia yang produktif berdedikasi dan bertanggung jawab yang meliputi semua aspek pekerjaan. Disamping itu tentu saja didukung manajemen yang setiap saat diuji kemantapannya guna mencapai efisiensi. Dengan memanfaatkan langkah kerja yang mantap dan akurat, GMF Aero Asia bertanggung jawab atas perawatan demi keamanan dan kelayakan berbang mesin pesawat secara menyeluruh. Sejalan itu juga GMF Aero Asia melaksanakan perawatan kebersihan dan keindahan kabin pesawat, serta menyediakan pesawat agar dapat melaksanakan jadwal terbang yang tepat waktu termasuk didalam kemampuan untuk menyediakan fasilitas pemeliharaan pesawat sipil komersial bagi pihak-pihak yang membutuhkan. Untuk menunjang kegiatan tersebut, maka GMF Aero Asia secara khusus melimpahkan perhatian yang serius pada sektor pengembangan sumber daya manusia yang akan menjadi pengendali keberhasilan pertumbuhan dimasa depan. Pertumbuhan yang terencana dengan baik merupakan dasar kegiatan GMF Aero Asia untuk mencapai sistem kualitas manajemen yang berintegrasi secara utuh. GMF Aero Asia telah memiliki alat kelengkapan utama yang meliputi secara teknik, organisasi dan sumber daya. Visi dan misi PT. GMF Aero Asia disusun dalam rangka memberikan pelayanan jasa perawatan pesawat, mesin pesawat dan komponen pesawat yang memenuhi standar Airworthiness (keselamatan penerbangan).



VISI DAN MISI


Visi PT. GMF Aero Asia adalah menciptakan perawatan yang mencakup repair dan overhaul competitive dalam hal kualitas, biaya, pengiriman dan pelayanan. Misi PT. GMF Aero Asia adalah: a. Product (hasil usaha): menjaga kemampuan perawatan pesawat, mesin pesawat dan komponennya agar tetap bersaing dalal hal kualitas, biaya, pengiriman dan service. b. Bussiness (usaha): meningkatkan pendapatan dan keuntungan c. Human Recorce (sumber daya manusia) menjadikan sumber daya manusia yang profesional dalam industri penerbangan

STRUKTUR ORGANISASI
Struktur Organisasi PT. Garuda Indonesia terdiri dan enam direktorat yang masing-masing direktorat dipimpin oleh seorang direktur, yaitu
a. Direktorat Strategis dan Umum
b. Direktorat Keuangan
c. Direktorat Teknik
d. Direktorat Operasi
e. Direktorat Niaga

Garuda Maintenance Facility 30 Pada stuktur organisasi direktorat Garuda Maintence Facility membawahi 11 (sebelas) divisi yang terbagi dalam dua fungsi yaitu a. Business Function Organization Fungsi ini mempunyai (enam) divisi dibawahnya, yaitu
1. Line Maitenance
2. Base Maitenance
3. Component Maitenance
4. Engine Maitenance
 5. Asset and counter trade management
 6. Garuda Maitenance Facility

Service Function Organization Fungsi ini mempunyai (lima) divisi dibawahnya, yaitu:
1. Internal Audit and controler
2. Quality assurance
3. Administration and Finance
4. Marketing and Development
5. Strategic policy and corporate secretary

PRODUK
Produk PT. GMF Aero Asia GMF Aero Asia merupakan perusahaan jasa yang bergerak dibidang perawatan pesawat, component pesawat dan engine, selain itu GMF Aero Asia juga mengerjakan pekerjaan service yang mendukung pekerjaan pesawatnya.
Adapun produk dari GMF adalah:
·         Air Craft Maitenance Dengan tiga hangar yang luasnya 480.000 m2 dengan pengalaman lebih dari 15 tahun, GMF Aero Asia mampu untuk merawat mulai ari pekerjaan ringan sampai overhaul. Tipe pesawat yang bisa dikerjakan sampai dengan overhaul adalah Boing 737, Douglas DC 9, DC 10, Airbus 300, Fokker berbagai jenis.
·         Component Maintenance Dengan didukung dua workshop yang memiliki standar intemasional GMF Aero Asia mampu mengerjakan komponen pesawat maupun komponen engine. Service yang bisa dikerjakan antara lain
1. Sheet metal and composite
2. Hydralulic component
3. Pneumatic component
4. Instrumen, electonic, radio dan Avionic component
5. Calibration

·         Enggine Maintenance Untuk engine ini GMF Aero Asia telah berpengalaman lebih dari setengah abad dengan berbagai type dan merk engine seperti Toll Royce, General Electic dan Pratt Whitney, workshop ini juga mampu untuk melaksanakan pekerjaan APU dengan kemampuan sama seperti pengerjakan engine. Selain itu juga dilengkapi dengan fasilitas 32 test cell yaitu untuk mengerjakan test performa engine atau test perfbrmaAPU. Engirtering service maitenance Support Untuk mendukung pekerjaan diatas GMF Aero Asia juga melaksanakan pekerjaan pendukung yaitu Laboratory, bancing, cleaning, inspection, weld repair, heat treatment, counting.


FASILITAS

PT.GMF aeroasia mempunya 4 buah hangar :
1.     Hangar 1
Hangar ini diselesaikan pada tanggal 1991 dan digunakan untuk heavy maintenance untuk pesawat BOEING 747 -777. Hangar ini mempunyai luas 21.540 m2





2.     Hangar 2
Perawatan pada hangar 2 mencakup semua tipe baik besar maupun kecil. Hangar ini mempunyai luas 22.500 m2







3.       Hangar 3
Hangar ini digunakan untuk heavy maintenance (pesawat besar) seperti airbus dan mempunyai luas lahan 22.500 m2






4.       Hangar 4
Merupakan hangar terbesar di dunia dengan luas 66.000 m2. Perawatan pada  hangar ini khusus pesawat narrow body (berbadan kecil). Pada hangar ini bisa muat 16 pesawat sekaligus dan memiliki 2 bagian yaitu bagian barat dan bagian timur



Tidak ada komentar:

Posting Komentar